PendapatPara Ahli Tentang Pandangan Filosifi PAUD kangato Friday, 11 May 2018 PENDAPAT PARA AHLI TENTANG PANDANGAN FILOSOFI PAUD. Johann Heinrich Pestalozzi. Johann Heinrich Pestalozzi adalah seorang ahli pendidikan Swiss yang hidup antara 1746-1827. Pestalozzi adalah seorang tokoh yang memiliki pengaruh cukup besar dalam dunia pendidikan.
Denganadanya teori-teori dari para ahli mengenai perkembangan Anak Usia Dini, sangatlah membantu tenaga pengajar, khususnya pada PAUD untuk memahami bagaimana perkembangan anak, baik dari segi kognisi, motorik, sosial dan emosional. 22 23. DAFTAR PUSTAKA Gunarsa, Prof. Dr. Singgih D. 1981. Dasar dan Teori Perkembangan Anak.
Inilahpandangan para ahli tentang paud dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan pandangan para ahli tentang paud yang Anda cari. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang pandangan para ahli tentang paud. Klik pada judul artikel untuk memulai membaca.
ByAdmin. Pengertian PAUD secara filosofi adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia dini untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga mereka mempunyai kesiapan memasuki pendidikan selanjutnya dengan upaya pemberian rangsangan pendidikan. PAUD/Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian dari pendidikan seumur hidup
Pengembangan Model Layanan Program USAha Kesehatan Sekolah (Uks) Terintegrasi Pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Di Kota Semarang (Studi Pada Lembaga Taman Kanak-kanak Di Kota Semarang)." Jurnal Penelitian Pendidikan Unnes , vol. 33, no. 2, 1 Oct. 2016, pp. 117-126, doi: 10.15294/jpp.v33i2.9094 .
GHFiK. Maria Montessori hidup sekitar tahun 1870-1952. Ia adalah seorang dokter dan ahli tentang manusia yang berasal dari Italia. Pemikiran-pemikiran serta metode yang dikembangkannya masih populer di seluruh dunia. Pandangan Montessori tentang anak tidak terlepas dari pengaruh pemikiran ahli yang lain yaitu Rousseau dan Pestalozzi yang menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan Maria Montessori 1870-195211 penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal. Baca Juga Pandangan Pestalozzi terhadap PAUD Pandangan Montessori terhadap Perkembangan AnakImplementasi Pandangan Maria Montessori Pandangan Montessori terhadap Perkembangan Anak Montessori memandang perkembangan anak usia prasekolah/TK sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Ia memahami bahwa pendidikan merupakan aktivitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin pribadi, kemandirian dan pengarahan diri. Menurut Montessori, persepsi anak tentang dunia merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Untuk itu ia merancang sejumlah materi yang memungkinkan indera seorang anak dikembangkan. Dengan menggunakan materi untuk mengoreksi diri, anak menjadi sadar terhadap berbagai macam rangsangan yang kemudian disusun dalam pikirannya. Montessori mengembangkan alat-alat belajar yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi lingkungan. Pendidikan Montessori juga mencakup pendidikan jasmani, berkebun dan belajar tentang alam. Montessori beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh dan bukan sekedar mengajar. Spirit atau nilai-nilai dasar kemanusiaan itu berkembang melalui interaksi antara anak dengan lingkungannya. Montessori meyakini bahwa ketika dilahirkan, anak secara bawaan sudah memiliki pola perkembangan psikis atau jiwa. Pola ini tidak dapat teramati sejak lahir. Tetapi sejalan dengan proses perkembangan yang dilaluinya maka akan dapat teramati. Anak memiliki motif atau dorongan yang kuat ke arah pembentukan jiwanya sendiri self construction sehingga secara spontan akan berusaha untuk membentuk dirinya melalui pemahaman terhadap lingkungannya. Montessori menyatakan bahwa dalam perkembangan anak terdapat masa peka, suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu serta cenderung mengabaikan objek yang lainnya. Pada masa tersebut anak memiliki kebutuhan dalam jiwanya yang secara spontan meminta kepuasan. Masa peka ini tidak bisa dipastikan kapan timbulnya pada diri seorang anak, karena bersifat spontan dan tanpa paksaan. Setiap anak12 memiliki masa peka yang berbeda. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika masa peka tersebut tidak dipergunakan secara optimal maka tidak akan ada lagi kesempatan bagi anak untuk mendapatkan masa pekanya kembali. Tetapi meskipun demikian, guru dapat memprediksi atau memperkirakan timbulnya masa peka pada seorang anak dengan melihat minat anak pada saat itu. Implementasi Pandangan Maria Montessori Berkaitan dengan hal tersebut maka tugas seorang guru adalah mengamati dengan teliti perkembangan setiap muridnya yang berhubungan dengan masa pekanya. Kemudian guru dapat memberikan stimulasi atau rangsangan yang dapat membantu berkembangnya masa peka anak sesuai dengan fungsinya. Anak memiliki kemampuan untuk membangun sendiri pengetahuannya, dan hal tersebut dilakukan oleh anak mulai dari awal sekali. Gejala psikis atau kejiwaan yang memungkinkan anak membangun pengetahuannya sendiri dikenal dengan istilah jiwa penyerap absorbent mind. Dengan gejala psikis/kejiwaan tersebut anak dapat melakukan penyerapan secara tidak sadar terhadap lingkungannya, kemudian menggabungkannya dalam kehidupan psikis/jiwanya. Seiring dengan perkembangannya, maka proses penyerapan tersebut akan berangsur disadari. Telah dibaca sebanyak 9,818
pandangan para ahli tentang paud