Inilahdia 10 lagu Linkin Park penuh makna dalam rangka mengenang Chester Bennington. 1. "Crawling" bercerita tentang pergolakan batin seseorang yang begitu menyayat. Crawling in my skin These wounds, they will not heal Fear is how I fall Confusing what is real Crawling adalah salah satu hits pertama Linkin Park yang merebut perhatian khalayak. HargaChester Bennington terbaru - Jika Anda ingin membeli Chester Bennington namun masih bingung dengan harga yang ditawarkan, berikut ini adalah daftar harga Chester Bennington murah terbaru yang bersumber dari beberapa toko online Indonesia. Anda bisa mencari produk ini di Toko Online yang mungkin jual Chester Bennington. Barubaru ini sebuah fakta mengenai Chester Bennington terkuak di media sosial. Istri Chester, Talinda Bennington, dalam sebuah kicauannya Aku sampai pada titik hidupku saat aku merasa, 'Aku bisa saja menyerah dan mati saja atau berjuang untuk apa yang kuinginkan.' Dan aku memilih untuk terus berjuang. Aku ingin punya hubungan yang baik. Aku ingin mencintai orang-orang di hidupku. Aku ingin menikmati pekerjaanku. Diaberterima kasih karena bisa menjadi bagian dari hidup Cornell. RalY. Jakarta Lengkingan Chester Bennington saat menyanyikan lagu-lagu Linkin Park, kini hanya bisa didengarkan lewat rekaman saja. Vokalis berusia 41 tahun ini, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada Kamis 20/7/2017 malam waktu setempat dengan cara bunuh diri. Jelas saja hal ini menggemparkan publik. Ucapan belasungkawa untuk pelantun "In The End" ini menjadi Trending Topic di Twitter. Tak hanya itu, banyak warganet yang berbicara mengenai depresi yang dialami oleh Chester Bennington. Chester Bennington Meninggal, Giring Nidji Kehilangan Role Model Chester Bennington Meninggal, Raisa Hingga Kevin Julio Berduka Trauma Masa Kecil Penyebab Kematian Chester Bennington? Sepanjang hidupnya, Chester Bennington memang mengalami sejumlah kejadian pahit yang menyedihkan. Tak hanya saat ia sudah tenar sebagai vokalis Linkin Park, namun juga ketika ia masih kanak-kanak. Sebagian penggemar lantas berasumsi bahwa kejadian-kejadian pahit ini memiliki dampak langsung atas kesehatan mental Chester Bennington. Apa saja kejadian menyedihkan tersebut? Perceraian Orangtua Chester Bennington mengakui bahwa masa kecilnya adalah saat-saat yang pahit untuknya. Orangtuanya bercerai saat Chester berusia 11 tahun, dan sejak itu ia diasuh oleh ayahnya, seorang penyidik kepolisian yang terlalu sibuk bekerja. Sementara itu, saudara-saudarinya yang lain juga tidak pernah ada di rumah. Dalam wawancara dengan majalah Kerrang pada 2008 silam, ia mengakui bahwa saat itu ia merasa diabaikan oleh keluarganya. "Saat itu adalah masa-masa yang sulit. Aku membenci semua anggota keluargaku. Aku merasa diabaikan oleh ibuku. Kondisi mental ayahku kurang stabil saat itu. Dan tak ada orang yang bisa kuajak bicara saat itu—setidaknya itu yang kurasakan dalam pikiran masa kecilku," tutur Chester Bennington kala Kekerasan SeksualDalam wawancara dengan Kerrang pula, Chester Bennington mengakui satu peristiwa kelam dalam hidupnya, yakni saat ia mengalami kekerasan seksual. "Aku mulai dilecehkan sejak usia tujuh atau delapan tahun," kata Chester Bennington. Ia mengatakan pelakunya adalah seorang teman yang berusia beberapa tahun lebih tua darinya. "Awalnya mulai dari sentuhan, rasa ingin tahu 'ini apa ya', hingga kekerasan yang menyeluruh, benar-benar gila. Aku dipukuli dan dipaksa melakukan hal yang tak ingin kulakukan. Ini menghancurkan rasa percaya diriku," kata dia. Chester Bennington mengatakan kala itu ia tak ingin menceritakan hal ini pada siapa pun, termasuk pada ayahnya yang merupakan seorang petugas kepolisian. "Seperti kebanyakan orang, aku terlalu takut untuk mengatakan segalanya. Aku saat itu tak mau orang berpikir aku gay, atau sedang berbohong. Ini adalah pengalaman yang sangat mengerikan," kata Chester. Chester Bennington menambahkan bahwa kekerasan seksual yang ia alami berlanjut hingga ia berusia 13 tahun. Ia juga tak pernah mengungkap identitas pelaku kekerasan seksual ke NarkobaPerceraian orangtua dan kekerasan seksual yang dihadapinya, membuat Chester Bennington melakukan jalan pintas. Ia mulai mengonsumsi alkohol dan narkoba di usia yang sangat muda. Meski sempat dicegah oleh sang ibu, kebiasaan ini ternyata berlanjut hingga ia dewasa dan bergabung dengan Linkin Park. Dalam sebuah wawancara yang dikutip oleh The Sun, Chester menceritakan berapa banyak obat-obatan terlarang yang masuk ke tubuhnya. "Aku pernah mengonsumsi 11 porsi acid LSD per hari. Saking banyaknya, aku kaget masih bisa bicara! Aku mengisap banyak sekali kokain, memakai meth, dan duduk begitu saja di sudut ruangan dengan pikiran yang menggila. Lalu untuk menenangkan diriku, aku akan merokok opium," kata dia kala itu. Karena terlalu banyak mengonsumsi narkoba, berat badan Chester sempat tersisa hanya sekitar 50 kilogram saja. Bahkan ibunya mengatakan ia seperti baru keluar dari kamp penyiksaan Nazi, Auschwitz. "Lalu aku menggunakan ganja untuk melepaskan diri dari narkoba. Setiap kali sedang sakau, aku langsung mengisap ganja." Tahun 2006, Chester mengatakan bahwa ia berada di dua pilihan, antara berhenti mengonsumsi barang-barang berbahaya itu atau mati. Rekan-rekannya di Linkin Park yang khawatir pun mendampinginya dalam konseling. Mike Shinoda dkk membuka mata Chester mengenai perilakunya ini. "Aku tak menyadari bahwa aku menjadi mimpi buruk bagi mereka. Aku sadar aku punya masalah dalam minum-minum dan narkoba. Ini adalah masalah pribadiku, tapi aku baru menyadari bahwa hal ini begitu mempengaruhi orang-orang di sekelilingku," 2011, ia akhirnya menyatakan diri bersih dari narkoba dan alkohol. "Aku tak mau menjadi orang seperti itu lagi," Chester Bennington mengalami depresi, kian nampak dalam beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah wawancara di tahun 2015 yang dikutip People, misalnya, Chester menceritakan kondisi mentalnya yang terbilang kelam. "Aku benar-benar membenci hidupku dan aku merasa seperti 'aku tak ingin punya perasaan, aku ingin menjadi sosiopat. Aku tak mau apa pun. Aku tak mau peduli dengan apa yang orang rasakan. Aku ingin tak merasakan apa-apa'," kata Chester kala itu. Perannya sebagai penulis lirik di Linkin Park, membuat Chester kerap menuangkan perasaannya ini ke dalam lagu-lagunya. Salah satunnya dalam lagu "Heavy" yang dirilis di album terbaru Linkin Park, One More Light. "Saat aku membuka lagu ini dengan kalimat 'Aku tak suka dengan pikiranku saat ini', itu benar-benar nyata," kata dia. Chester mengatakan bahwa pikirannya menjadi tempat yang berbahaya baginya. Karena itu ia selalu berusaha untuk menjaga kewarasan pikirannya dengan terus membuka diri. "Bila hal ini dilakukan, maka pikiranku akan menjadi lingkungan yang menyenangkan. Namun hal ini bisa berubah menjadi sangat buruk dalam waktu singkat," kata Chester Chris CornellKematian Chris Cornell pada Mei lalu menjadi pukulan berat untuk Chester Bennington. Pasalnya, kedua vokalis ini memiliki hubungan yang sangat erat. Salah satu buktinya, adalah ia menjadi ayah baptis untuk anak lelaki Chris Cornell, Christopher. Dalam pemakaman Chris Cornell, ia juga menyanyikan lagu "Hallelujah". Bahkan peristiwa bunuh dirinya pun bertepatan dengan ulang tahun ke-53 vokalis Audioslave tersebut. Setelah kematian Chris Cornell, Chester Bennington sempat merilis sebuah surat terbuka di media sosialnya, yang berisi tentang dukacita dan rasa cintanya untuk Chris Cornell. "Anda telah mengilhami saya dalam banyak hal yang tidak akan pernah Anda ketahui. Bakatmu murni dan tak tertandingi. Suara Anda adalah sukacita dan rasa sakit, kemarahan dan pengampunan, cinta dan sakit hati, yang terbungkus menjadi satu. Saya rasa itulah kita semua. Anda membantu saya mengerti itu," tutur Chester Pernah Berniat Bunuh DiriTernyata bukan sekali ini saja Chester Bennington berniat bunuh diri. Dalam sebuah wawancara yang dimuat Digital Spy di tahun 2009, Chester mengatakan ia sempat ingin mengakhiri hidupnya setelah bercerai dengan Samantha Marie Olit di tahun 2005. Mereka bercerai saat karier Chester dan Linkin Park mulai menanjak. "Berpisah dengan istriku itu bagian yang mudah. Yang sulit saat itu adalah kehilangan semua uangku dan harus memulai hidup yang baru dan harus membayar orang yang tak ingin kutemui," kata dia. "Aku ingin membunuh diriku sendiri. Aku bisa saja tak duduk di sini sekarang. Aku bisa saja sudah mati. Ini adalah satu hal yang sangat, sangat mengerikan," kata Chester Bennington saat itu.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. kata in British English ˈkætə Collins English Dictionary. Copyright © HarperCollins Publishers Word originC20 Japanese, literally shape, pattern kata- in British English Collins English Dictionary. Copyright © HarperCollins Publishers kata- in American English ˈkætə also, before a vowel, kat- Webster’s New World College Dictionary, 4th Edition. Copyright © 2010 by Houghton Mifflin Harcourt. All rights reserved. kata in American English ˈkɑːtə nounan exercise consisting of several of the specific movements of a martial art, esp. a pattern prescribed for defending oneself against several attackers, used in judo and karate training Most material © 2005, 1997, 1991 by Penguin Random House LLC. Modified entries © 2019 by Penguin Random House LLC and HarperCollins Publishers Ltd Word origin [1950–55; ‹ Japn shape, pattern]This word is first recorded in the period 1950–55. Other words that entered English at around the same time include Common Market, action painting, allograph, conflict of interest, speech recognition kata- in American English prefix var. of cata-. Also esp before a vowel kat- Most material © 2005, 1997, 1991 by Penguin Random House LLC. Modified entries © 2019 by Penguin Random House LLC and HarperCollins Publishers Ltd Examples of 'kata' in a sentence kata These examples have been automatically selected and may contain sensitive content that does not reflect the opinions or policies of Collins, or its parent company HarperCollins. The benefits of practising kata, however, are for sparring kumite are lighter, stronger and better ventilated than those for a kata - a setpiece routine of moves. Dimitrios Kambouris/Getty Images Modern rock music lost one of its most talented vocalists on July 20, 2017, when Linkin Park's Chester Bennington was found dead at his Palos Verdes, California, home from an apparent suicide. Frequently teaming up on lead vocals with bandmate Mike Shinoda, Bennington powered many of the biggest rock hits of the 2000s, including, but definitely not limited to "Crawling," "In the End," and "Numb." Aside from his work with Linkin Park, the musician also fronted Stone Temple Pilots for a few years after the band fired longtime lead singer Scott Weiland in 2013. Following his two-year stint with STP, Bennington shifted his focus back to Linkin Park as he and his bandmates worked on the album that would become "One More Light." Released on May 19, 2017, "One More Light" was a notable diversion for the band as they eschewed most of their rock, metal, and rap influences and released something that outlets such as NME described as more of a pop album than anything else. NME was also one of the many publications that gave the album harsh reviews, calling the record a "contrived" attempt to keep up with younger, more contemporary indie-pop bands. Little more than two months after "One More Life" arrived, Chester Bennington was dead at just 41 years of age. If you or anyone you know is having suicidal thoughts, please call the National Suicide Prevention Lifeline​ at​ 1-800-273-TALK 8255​. Bennington's widow said she missed the warning signs Frazer Harrison/Getty Images Chester Bennington had dealt with depression for huge chunks of his life — this was evident in the lyrics of many Linkin Park songs, and as his widow, Talinda Bennington, recalled in an interview with CNN's Anderson Cooper, his frequent feelings of hopelessness and isolation and unexplained changes in behavior had become "part of [their] daily life" as a family. "Sometimes, some signs were there more than others," she continued. "Sometimes, they weren't there at all." Talinda went on to explain that her husband was seemingly "at his best" on the night before his death. "We were on a family vacation, and he decided to go back home to do a television commercial," she added. "This was not a time where we or any of our family suspected this to happen, which is terrifying. ... We thought everything was OK." Looking back on why she felt she missed the warning signs in her husband, Talinda Bennington told Cooper that she "could not relate" to how Chester was processing his depression, given that she had never personally suffered from the condition. She stressed, however, that Chester's death pushed her to educate herself on the reasons why people suffer from depression and how their loved ones can help them through the tough times. "If we can find good coping mechanisms, if we have people we trust that we can talk to, that helps us to make better choices for ourselves," she related. "And my husband didn't have that in a lot of situations." Links to Chris Cornell and his earlier death by suicide Buda Mendes/Getty Images In the days that followed Chester Bennington's death, many fans had noticed that his passing had some links to another iconic vocalist who recently died by suicide — Soundgarden/Temple of the Dog/Audioslave frontman Chris Cornell. As pointed out by The Washington Post, Bennington died on what was supposed to be Cornell's 53rd birthday, almost exactly two months after the grunge legend died following a Soundgarden concert in Detroit. The Wrap also noted that both frontmen used the same method when they took their own lives. Although their bands played different sub-genres of rock music and the two singers were more than a decade apart in age, Bennington and Cornell became fast friends after Cornell, then performing as a solo artist, opened for Linkin Park during their tour of Australia in 2007. Both men would frequently team up on stage while on tour, with Cornell doing guest vocals on Linkin Park's "Crawling" and Bennington duetting with Cornell when the latter would cover Temple of the Dog's anthemic "Hunger Strike." Following Cornell's death in May 2017, Bennington took to social media and shared a moving tribute to his friend, then performed a version of Leonard Cohen's "Hallelujah" at his funeral service. Bennington was also upset by the negative reviews Linkin Park's last album had gotten Rich Fury/Getty Images To be perfectly clear, no one has directly claimed that these were among the driving factors behind Chester Bennington's death. However, a number of people close to the frontman have opened up about how Chris Cornell's death devastated him. This was particularly evident during a promotional show where Linkin Park dedicated the song "One More Light" to Cornell's memory. "When we were doing a sound check Chester couldn't even make it through the song, he was getting halfway through and getting choked up," recalled Linkin Park's Mike Shinoda in an interview with via Variety. "And even when we did play the whole song, and it was live on TV, or taped for film for TV, he kind of just stopped like towards the end like he missed the last couple lines, just couldn't finish the song," In addition, the negative reviews "One More Light" received following its release were reportedly another reason why the singer was unhappy in the lead-up to his death. Sean Dowdell, who played drums for Bennington's pre-Linkin Park band Grey Daze, told Kaaos TV via Blabbermouth, recalled that his former bandmate was "really bothered" by the subpar reception "One More Light" got from a number of fans and publications. Dowdell remembered how Bennington would take to Twitter and fire back at users who had bad things to say about the album, and how he'd reassure him that the music was "good" and he had nothing to worry about. He reportedly threatened or attempted suicide multiple times, typically while intoxicated Kevin Mazur/Getty Images According to sources familiar with the situation who spoke to TMZ, Chester Bennington allegedly attempted suicide eight months before his death, though he had a "change of heart" and chose not to go through with it. This detail was left off the singer's autopsy report, supposedly because Talinda Bennington's lawyer cited "marital privilege" as the reason why such information should be redacted. The report also mentioned that the Linkin Park frontman was known to have "suicidal ideations after consuming alcohol," and that in 2006, while especially intoxicated, he threatened to take his own life before leaving home with a gun. Bennington, whose substance abuse issues have been well-documented, was reportedly telling friends a month before his death that he had been sober for half a year. However, his autopsy and toxicology results revealed that he had tested "presumptive positive" for MDMA ecstasy on one test, but not on two others. He also had a trace amount of alcohol in his system at the time of his death, and authorities found a bottle of Ambien, an empty bottle of Stella Artois beer, and a partially consumed pint glass of Corona on his dresser. If you or anyone you know is struggling with addiction issues, help is available. Visit the Substance Abuse and Mental Health Services Administration website or contact SAMHSA's National Helpline at 1-800-662-HELP 4357. Ilsutrasi Chester Bennington Foto Bagus Permadi/kumparanChester Bennington memilih untuk mengakhiri hidupnya. Hampir sepanjang hidup, Chester selalu dihantui depresi yang didapatkan sejak menggelegar Chester di atas panggung seakan menjadi luapan pergulatan batin dalam jiwanya. Lirik yang dalam dan menyakitkan adalah gambaran nyata, betapa sakitnya seberapapun menyakitkannya lirik yang ditulis Chester, publik justru menerima. Chester Bennington menjadi figur penting dalam scene rock Amerika Serikat abad 21. Bersama Linkin Park, ia memimpin genre nu metal hingga mencetak penjualan album lebih dari 70 juta di seluruh dunia. Lagu-lagu menyakitkan Linkin Park semacam Numb, In The End, Faint, Heavy adalah kata-kata yang bisa mewakili perjalan hidup Chester. Rock star itu adalah bukti nyata, bullying tidak bisa dipandang sebelah Bennington Foto Instagram linkinparkSejak kecil, Chester menjadi korban bullying. Bahkan, dia pernah menyebut bahwa teman-temannya memperlakukan dia selayaknya di Phoenix, Arizona, pada 20 Maret 1976, Chester dibesarkan oleh ibu yang bekerja sebagai perawat dan ayah yang berprofesi sebagai detektif investigasi untuk kasus-kasus kekerasan pada anak. Setelah orang tua mereka bercerai, Chester tinggal bersama NME, Chester mengalami masa kecil yang berat. Dia pernah mendapatkan pelecehan seksual dari lelaki yang lebih tua, ketika umur 7 sampai 13 tahun. Chester mulai mengenal opium, amphetamine dan kokain sebagai pelarian. Di sekolah, dia jadi korban bullying.“Aku diganggu seperti boneka kain di sekolah karena bertubuh kurus dan terlihat berbeda,” kata Chester dalam sebuah juga menyalurkan perasaannya lewat karya artistik seperti puisi, gambar dan menulis lagu. Gambaran betapa tidak berdayanya Chester terwakili dalam lagu Numb. I'm tired of being what you want me to beFeeling so faithless, lost under the surfaceDon't know what you're expecting of mePut under the pressure of walking in your shoesEvery step that I take is another mistake to youI've become so numb, I can't feel you thereBecome so tired, so much more awareI'm becoming this, all I want to doIs be more like me and be less like youChester sudah berusaha untuk menghilangkan depresi dan kenangan menjadi korban bullying saat kecil. Tapi usaha panjangnya tetap tidak menemui bertahun-tahun, Chester juga berusaha lepas dari ketergantungan pada alkohol dan obat-obatan. Tapi, ternyata semua itu begitu berat bagi ayah 6 anak itu memang tidak mudah. Bennington telah membocorkan kesulitan hidupnya di single pertamanya dari album terbaru Linkin Park, 'Heavy'.Di lagu bernuansa pop tersebut, Linkin Park berkolaborasi dengan penyanyi wanita bernama Kiiara. 'Heavy' memang berbeda dari lagu-lagu Linkin Park sebelumnya, seperti 'Papercut' dan 'Somewhere I Belong'. Bahkan, lagu tersebut sempat mendapat kritik pedas dari para penggemar karena tak lagi menghadirkan nuansa nu metal seperti lagu-lagu mereka di album 'Hybrid Theory’.Dalam lirik tersebut, terdapat kalimat 'If I just let go, I'd be set free' atau 'Jika saya melepaskannya, saya akan dibebaskan’.Saat berjuang menjadi manusia lebih baik, Chester tiba-tiba jatuh sedalam-dalamnya. Kematian sahabat terdekatnya, Chris Cornell membuat Chester begitu vokalis band Soundgarden, ditemukan tewas dengan tali melilit di leher pada 18 Mei 2017 di kamar hotel MGM Grand di Detroit. Padahal sehari sebelumnya dia masih manggung dengan Soundgarden di Fox dan Cornell adalah sahabat karib. Keduanya sempat tur bersama di akhir tahun 2000-an. Keduanya punya kesamaan, sama-sama membuat musik soal siksaan psikologi dan Cornell benar-benar membuat Chester berada di titik terendahnya. Chester menulis surat untuk Cornell. Surat yang berisi luapan kesedihan seorang sahabat yang terjemahan bebas surat Chester untuk Cornell"Aku bermimpi soal the Beatles tadi malam. Aku terbangun dengan lagu Rocky Racoon yang terngiang di kepala dan wajah resah istriku. Dia mengatakan seorang sahabatku berpulang. Kenangan tentangmu langsung membanjiri pikiranku, dan aku menangis. Aku masih menangis, dengan kesedihan, sekaligus rasa syukur telah menjalani saat-saat berkesan denganmu dan keluargamu yang indah. Kau telah menginspirasiku dalam banyak cara yang kau sendiri tidak sadari. Bakatmu murni dan tidak tertandingi. Suaramu adalah kebahagiaan dan kesedihan, kemarahan, pengampunan, cinta, dan sakit hati dibalut jadi satu. Memang seperti itulah kita. Kau membantuku baru melihat video kau bernyanyi 'A day in the life' oleh the Beatles dan teringat mimpiku. Saya berpikir kau mengucapkan selamat tinggal dengan caramu sendiri. Saya tidak bisa bayangkan dunia tanpamu di dalamnya. Saya mendoakan kau menemukan kedamaian di kehidupan selanjutnya. Cinta kuhaturkan untuk istri dan anak-anakmu, teman, dan keluargamu. Terima kasih telah memperkenan aku menjadi bagian dari bulan setelah kepergian Cornell, Chester memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Chester Bennington, memutuskan bunuh diri di hari ulang tahun sahabatnya, mendiang Chris Cornell, Kamis 20/7.Chester sudah mencoba melawan depresi yang menghantui sepanjang hidupnya. Namun akhirnya, dia kalah dan Anda membutuhkan informasi terkait depresi atau ingin berbicara tentang isu kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi hotline bunuh diri yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dapat dihubungi di 500-454. Anda juga dapat menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri email [email protected], telepon 021 9696 9293. - 20 Juli empat tahun lalu adalah hari berduka bagi para penggemar Linkin Park setelah kepergian sang vokalis Chester Bennington yang meninggal karena bunuh diri. Pria 41 tahun itu ditemukan meninggal di rumahnya di Palos Verdes, California. Seperti dilaporkan Rolling Stone, hasil otopsi mengungkapkan, dalam sistem Bennington terdapat alkohol. Laporan yang pertama kali diterbitkan TMZ itu mengatakan bahwa Bennington tidak dalam pengaruh obat-obatan pada saat kematiannya. TMZ melaporkan, Talinda, istri Bennington, sudah memberi tahu kepada pihak berwenang kalau suaminya itu pernah melakukan upaya bunuh diri sebelumnya, termasuk di kejadian tahun 2006. Kata Talinda, Bennington meninggalkan rumah dengan pistol setelah mabuk berat. Ketika kuku jarinya ditemukan di bawah iPhone miliknya, Talinda mengatakan itu adalah kebiasaan sang vokalis ketika dia sedang cemas. Bennington juga mengikuti program rawat jalan dan sepengetahuan Talinda sang suami tidak menggunakan antidepresan dalam setahun. Di awal tahun 2017, Bennington juga mengatakan kepada rekan-rekannya di Linkin Park kalau dia sedang berjuang untuk menenangkan diri selama setahun terakhir. Menurut pengakuan sang gitaris Ryan Shuck "Dia menggambarkan pertempuran jam demi jam dengan kecanduan," kata Shuck. “Saat saya melihatnya sekarang, itu mengerikan. Dia memberi tahu saya, hingga ke detailnya, apa yang akan dia lakukan pada jam pertama yang ingin dia minum 'Pada dasarnya saya hanya meminumnya jam demi jam setiap hari.'” Infografik Mozaik Linkin ParkBaca juga Chester Bennington Meninggal, Linkin Park Limbung Istri Mendiang Chester Bennington Jadi Duta Kesehatan Mental Linkin Park Buka Peluang Cari Vokalis Penerus Chester Bennington Chester Bennington Masih Mempengaruhi Penggemar Walaupun telah pergi sejak empat tahun lalu, karya-karya yang ditinggalkan Bennington masih tetap membekas di hati penggemarnya. Ia masih tetap mempengaruhi orang-orang meskipun tidak ada lagi secara fisik. Seperti dilaporkan Music Times pada 11 Juli 2021 lalu, di Twitter seorang pengguna bernama Jeras Ikehorn bertanya kepada pengguna internet tentang selebriti mana yang paling memukul orang-orang. Dari hasil survel itu, beberapa mengatakan, anggota SHINee, King Jonghyun, Jeopardy! Alex Trebek, dan Michael Jackson. Tapi ada satu penggemar yang menonjol ketika dia berkomentar tentang Chester Bennington. Para penggemar band terus bercerita bagaimana mereka pernah mendukung penyanyi tersebut. Dan mereka membutuhkan waktu lama untuk kembali mendengarkan lagu-lagunya lagi. Kata seorang penggemar, "Bagi saya itu adalah Chester Bennington. Saya menangis pada malam kematiannya diumumkan. Butuh waktu hampir 3 tahun bagi saya untuk akhirnya dapat mendengarkan lagu Linkin Park." "Chester Bennington," tambah yang lain. "Kematiannya juga membuka mata saya terhadap wabah masalah kesehatan mental yang dihadapi banyak orang setiap hari. Saya mencoba yang terbaik untuk menjadi lebih baik secara mental sejak Chester Bennington mulai melambung tatkala Linkin Park menerobos lewat album debut mereka Hybrid Theory pada tahun Album terakhir yang dirilis bersama Bennington adalah One More Light awal tahun juga ikut mengisi di band Dead By Sunrise dan merilis satu album Out Of Ashes tahun 2009. Dia juga bergabung dengan Stone Temple Pilots sebagai penyanyi setelah Scott Weiland meninggalkan grup pada bukan lah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan juga Linkin Park akan Rilis Box Set Spesial 20 Tahun "Hybrid Theory" Linkin Park Luncurkan "Hybrid Theory 20th Anniversary Edition" Video "In The End" Linkin Park Raih 1 Miliar Views di YouTube - Musik Penulis Alexander HaryantoEditor Iswara N Raditya

kata kata chester bennington